Senin, 26 November 2018

poto anak kecil lucu


pildacil juara 2


poto wisuda




skripsi



BAB I

PENDAHULUAN


A.           Latar Belakang Masalah
Semakin merosotnya akhlak warga negara telah menjadi salah satu keprihatinan para pejabat negara. Hal itu juga menjadi keprihatinan para pemerhati pendidikan, terutama para pemerhati pendidikan islam. globalisasi kebudayaan sering di anggap sebagai salah satu penyebab kemerosotan akhlak tersebut. Memang kemajuan filsafat, sains dan teknologi telah menghasilkan kebudayaan yang semakin maju pula-proses tersebut disebut juga globalisasi kebudayaan. Namun, kebudayaan yang semakin mengelobal itu, ternyata sangat berdampak terhadap aspek moral.[1]
Di desa curug terjadi tauran antara pelajar SMK mandiri panongan dengan SMK yupentek 2 curug kabupaten tanggerang, penyidik menjerat lima pelaku berinisial DA, DO, RE, SA dan IR. Dengan pasal KUHP tentang penganiyayaaan yang menyebabkan korban luka berat. Diketahui, tauran itu terjadi di jalan raya STPI KM 5,5, kelurahan curug kulon, kecamatan curug. Kabupaten tanggerang sekitar pukul 18.00 WIB. Akibat tauran yang melibatkan 25 pelajar dari dua sekolah tersebut, korban AD menderita luka berat pada bagian tangan, punggung dan kaki karena sabetan senjata tajam para pelaku. Selain mengamankan pelaku polisi juga menyita barang bukti lima senjata tajam seperti serulit dan parang.[2]
Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama. Berkenaan tanggung jawab ini pendidikan disekolah berarti suatu usaha yang sadar akan di lakukan oleh guru untuk mempengaruhi siswa dalam rangka pembentukan manusia beragama dan berakhlakul karimah. Selain guru orang tua juga sangat berpengaruh besar pada pendidikan akhlak anak, karena orang tua adalah pendidik pertama yang harus benar-benar memperhatikan anak-anak nya supaya mereka menjadi anak yang mempunyai akhlakul karimah yang baik dan terhindar dari pengaruh luar yang tidak baik.  
Kebaikan budi Pekerti menjadi sasaran utama pendidikan islam dan karenanya selalu di pertimbangkan dalam perumusan tujuan pendidikan islam. Nabi SAW, sendiri di utus hanya untuk memperbaiki dan menyempurnakan kemuliaan atau kebaikan akhlak (budi pekerti) umat manusia. Karena itu perumusan tujuan pendidikan islam yang tanpa memperhatikan perinsip-perinsip kebaikan budi pekerti (akhlak) adalah hampa.[3]
 Nabi Muhammad SAW di utus oleh Allah sebagai penyempurna akhlak Sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 21
ôs)©9 tb%x. öNä3s9 Îû ÉAqßu «!$# îouqóé& ×puZ|¡ym `yJÏj9 tb%x. (#qã_ötƒ ©!$# tPöquø9$#ur tÅzFy$# tx.sŒur ©!$# #ZŽÏVx. ÇËÊÈ  
Artinya: “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah”.(QS. AL-Ahzab ayat 21)[4]



Secara mendasar, pendidikan anak merupakan tanggung jawab orang tua. Hal itu merupakan rahmat yang telah di amanatkan Allah SWT, kepada setiap orang tua dan mereka tidak bisa menghindari tanggung jawab itu, karena telah menjadi amanat Allah yang di bebankan kepada kita.
 Dalam hal ini Al-Gajali berpendapat bahwa: “Melatih anak-anak adalah suatu hal yang sangat penting sekali, karena anak sebagai amanat bagi orangtuanya. Hati nya yang suci merupakan permata yang paling berharga, belum teukir dan terbentuk. Ia menerima setiap bentuk ukiran dan cenderung kepada setiap hal yang di giring kepadanya. Jika di biasakan yang baik, dan di ajarkan kebaikan maka ia akan tumbuh menjadi baik dan bahagia dunia  dan akhirat. Ayahnya, gurunya dan setiap orang yang mendidiknya juga akan mendapatkan pahala. Namun jika di biasakan dengan keburukan, dan di biarkan seperti binatang maka ia akan celaka dan binasa. Dan dosanya di tanggung oleh orang tuanya. Untuk itu wajiblah orang tua mengajarkan anak dari perbuatan dosa dengan mendidik dan mengajak berakhlak baik dan menjaganya dari teman-teman yang jahat dan tidak boleh membiasakan anak dalam bersenang-senang”.[5]
Pendapat di atas menunjukan betapa besarnya peran orang tua dalam memberikan pendidikan islam pada anak-anaknya. Adapun yang menjadi pokok masalahnya adalah bagaiman “peranan orang tua terhadap akhlak anak menurut perspektif pendidikan islam”.


B.  Perumusan Masalah
 Berdasarkan latar belakang di atas, untuk lebih memahami permasalahan dalam   penelitian ini, maka perumusan masalahnya adalah:
1.    Bagaimana hakikat akhlak anak ?
2.    Bagaimana Persfektif Pendidikan Islam tentang akhlak anak?
3.    Bagaimana peran orang tua terhadap akhlak anak menurut pesfektif pendidikan islam?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak di capaai dalam penelitian ini adalah:
1.      Untuk mengetahui pengertian akhlak terhadap anak.
2.      Untuk mengetahui persepektif pendidikan islam tehadap anak.
3.      Untuk mengetahui peran orang tua terhadap akhlak anak menurut perspektif pendiddikan islam.
D.  Kerangka pemikiran
Dalam buku pendidikan islam dalam persfektif filsafat disebutkan bahwa “Pendidikan islam adalah usaha yang di lakukan untuk mengembangkan seluruh potensi menusia baik lahir maupun batin yang terbentuk pribadi muslim seutuhnya”.[6]
“Menurut Omar Muhammad al-Taoumy al-Syaibani: Pendidikan islam adalah usaha mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya atau kehidupan kemasyarakatannya dan kehidupan dalam alam sekitarnya melalui proses pendidikan...(al-Syaibani, 1979:399)”.[7]
“Sedangkan menurut Muhammad Fadhil Jamali: Pendidikan islam adalah proses yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang baik dan yang mengangkat derajat kemanusiaannya, sesuai kemampuan dasar (fithrah) dan kemampuan ajarannya (pengaruh luar). (jamali,21)”.[8]
Hasil Konferensi Internasional Pendidikan islam: Pendidikan Islam ditunjukan untuk mencapai keseimbangn pertumbuhan dari pribadi manusia secara menyeluruh melalui latihan kejiwaan, akal, pikiran kecerdasan, perasaan dan panca indra. Oleh karena itu pendidikan islam harus mengembangkan seluruh aspek kehidupan manusia baik spiritual, intelektual, imajinasi(fantasi), jasmaniah, keilmuan, bahasa, baik secara individual maupun kelompok, serta mendorong aspek-aspek ke arah kebaikan dan pencapaian kesempurnaan hidup...(Second World Conferense on Muslim Education, 1980).[9]
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa,dan negara”.[10]
Ahmad Tafsir (2004:1-2) secara terminologi menguraikan pendidikan islam berarti pendidikan yang teori-teorinya di susun berdasarkan Al-Quran dan Hadis. Dengan demikian, pendidikan islam adalah nama sistem, pendidikan islam memiliki komponen-komponen yang secara keseluruhan mendukung terwujudnya sosok muslim yang ideal.[11]
Sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang telah di tetapkan dalam ketetapan-ketetapan MPR, terutama Tap MPR/II/1988, yang merupakan aspek utama dari tujuan pendidikan nasional itu, maka tugas dan fungsi pendidikan agama  adalah membangun fondasi kehidupan pribadi bangsa Indonesia, yaitu pondasi mental rohaniah yang berakar tunggang pada faktor keimanan dan ketakwaan yang berfungsi sebagai pengendali, pattern of reference spiritual dan sebagai pengokoh jiwa bangsa melalui pribadi-pribadi yang tahan banting dalam segala cuaca perjuangan.[12]
Pendidikan pada intinya  mendidik anak dengan sebaik baiknya, untuk menuju perbaikan sikap kedewasaan baik jasmani maupun rohaninya yang berjalan seumur hidup.
Peranan orang tua dalam mendidik putra dan putrinya sangatlah penting dan tidak bisa di abaikan begitu saja, karena orangtua yang selalu di samping nya sejak anak di lahirkan, terutama ibunya yang memberi makan dan minum, memelihara serta bercampur gaul dengan anaknya. Hal ini tercantum dalam Al-Qur’an surat At-Tahrim ayat 6 yang berbunyi:
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#þqè% ö/ä3|¡àÿRr& ö/ä3Î=÷dr&ur #Y$tR $ydߊqè%ur â¨$¨Z9$# äou$yfÏtø:$#ur $pköŽn=tæ îps3Í´¯»n=tB ÔâŸxÏî ׊#yÏ© žw tbqÝÁ÷ètƒ ©!$# !$tB öNèdttBr& tbqè=yèøÿtƒur $tB tbrâsD÷sムÇÏÈ  
Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu : penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang di perintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang di perintahkah”.(Q.S. At-Tahrim:6)[13]

Dapat disimpulkan bahwa peran orang tua dalam mendidik anak-anaknya adalah sumber kasih sayang, pengasih dan pemelihara, tempat mencurahkan isi hati, mengatur kehidupan rumah tangga.
Pendidikan dalam keluarga merupakan tahap awal dalam upaya pembentukan kepribadian tersebut, karena lingkungan pertama bagi anak adalah keluarga dan di keluargalah anak mendapat bimbingan dan pembinaan dari segala macam fungsi jiwanya, sehingga orang tua sebagai pondasi bagi anak-anaknya dalam menghadapi kehidupannya sehari-hari, sehingga di harapkan terbentuk sikap mental anak yang sesuai dengan tuntunan syariat islam.







E.      Metode Penelitian
Metode yang di gunakan adalah metode dekrptif, yaitu metode yang mengarahkan untuk memecahkan masalah dengan memaparkan atau menggambarkan dari hasil penelitian. Disamping itu juga digunakan pendekatan studi perpustakaan dengan maksud memperkuat argumentasi terhadap penelitian.
F.       Langkah-langkah Penelitian
Untuk memperoleh data dan bahan yang akan di bahas dalam penelitian ini  
penulis menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Teknik pengumpilan data
Dalam pengumpulan data ini penulis menggunakan teknik atau metode membaca, menelaah buku-buku yang di jadikan sumber data penelitian skripsi ini (primer dan sekunder). Teknik ini di lakukan dengan asumsi bahwa tidak semua tulisan yang terdapat dalam itu ada kaitannya dengan masalah yang akan di teliti oleh penulis setelah itu di lakukan maka sumber yang telah dibaca itu di kelompokan dan di klasifikasikan sesuai dengan penelitian yang akan di bahas.
2.      Teknik penulisan
Dalam penulisan ini. Penulis menggunakan sumber sebagai berikut:
-          Buku karangan Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam dalam persfektif filsafat,2014
-          Buku karangan Ahmad Tafsir, Pendidikan Agama dalam Keluarga,2017
-          Dan buku-buku lainnya sebagai penunjang

G. Sistematika Penelitian
Skripsi ini terdiri dari lima bab, disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab 1: Pendahuluan yang menguraikan, Latar Belakan Masalah, Tujuan Penelitian, Kerangka Pemikiran, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan
Bab II:  Akhlak Anak menurut islam, Meliputi : Pengertian Anak, Pengertian Akhlak, Macam-macam Akhlak, faktor yang mempengaruhi akhlak anak.
Bab III: Pespektif pendidikan islam , Meliputi : Pengertian Pespektif, perspektif pendidikan islam tentang akhlak anak, tujuan dan fungsi pendidikan islam.
Bab IV: Peran Orang Tua terhadap Akhlak Anak Menurut perspektif islam, Meliputi : Pengertian Orang Tua, Hak dan Kewajiban Orang Tua, Peran Dan Kedudukan Orang Tua.
Bab V: Merupakan Penutup. Yang berisikan kesimpulan dan saran, kesimpulan yang di hasilkan dari hasil penelitian dan saran-saran penulis sampaikan berkaitan dengan pembahasan skripsi, bagian akhir guna mempermudah penulis juga mencantumkan daftar pustaka.    








DAFTAR PUSTAKA

-          Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam dalam Perspektif Filsafat, Jakarta: Pendamedia Group, 2014.
-          Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam,Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009
-          Departemen Agama Islam, Al-Qur’an dan Terjemah,solo, Abyan, 2014 )
-          Http:// Inpasonline.com/Pendidikan-anak-menurut-imam-al-ghazali/
-          Ahmad Tafsir, Pendidikan Agama Dalam keluarga, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017
-          Helmawati, Pendidikan keluarga, Bandung:PT.RemajaRosdakarya,2014
-          Muzayyin Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014
-          “Tauran pelajar masih marak”, Radar Tigaraksa, 24 oktober 2018.












Nomor             : NOTA DINAS
Lampiran         : 1 (satu )Berkas Proposal Penelitian
Perihal             : Permohonan Pembimbing Skripsi

Kepada Yth.
Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIB Serang
Di
Tempat

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama                           : Susilawati
Tempat/Tgl.lahir          : Serang, 24 Agustus 1985
NIM                            : 16254465
Fak/jur                         : Tarbiyah/PAI


Dengan ini saya menyatakan bahwa proposal penelitian yang berjudul “Peranan Orang tua tehadap Akhlak Anak Menurut Perspektif Pendidikan Islam” telah di seminarkan pada tanggal 07 mei 2018 dan di perbaiki sesuai dengan saran penguji , Dengan demikian saya mengajukan permohonan untuk dapat di terbitkan surat keputusan (SK) Penetapan Pembimbing Skripsi.

Demikian permohonan ini kami sampaikan, Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb
                         Serang,17 Nopember 2018
Yang Mengajukan



Susilawati


Mengetahui/Menyetujui

Penguji I                                                                  Penguji II




(Dr. H.M. Shobri Fayumi, Lc, M.S.I)                         (A. Fathullah, S.Ag. M. Pd)


Nomor             : NOTA DINAS
Lampiran         : -
Perihal             : Permohonan Seminar Proposal


Kepada Yth,
Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIB Serang
Di
Tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Yang bertanda tangan ini
Nama                           : Susilawati
Tempat/ Tgl Lahir       : Serang, 24 Agustus 1985
Nim                             : 16254465
Fak/Jur                        : Tarbiyah/PAI
Judul Proprsal             : Peranan Orang Tua terhadap Akhlak Anak Menurut   Perspektif Islam

Setelah Meneliti dan memeriksa serta memberikan perbaikan seperlunya, maka dengan ini kami ajukan proposal tersebut kepada Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Banten (IAIB) Serang untuk di seminarkan.
Demikian permohonan ini kami sampaikan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb



Serang, 03-11-2018

  Mengetahui/Menyetujui                                                             Yang Mengajukan
      Dosen Pembimbing



( A. Fathullah, S.Ag. M. Pd )                                                           ( Susilawati )





“Pendidikan islam adalah usaha yang di lakukan untuk mengembangkan seluruh potensi menusia baik lahir maupun batin yang terbentuk pribadi muslim seutuhnya”.[14]
“Menurut Omar Muhammad al-Taoumy al-Syaibani: Pendidikan islam adalah usaha mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya atau kehidupan kemasyarakatannya dan kehidupan dalam alam sekitarnya melalui proses pendidikan...(al-Syaibani, 1979:399)”.[15]
“Sedangkan menurut Muhammad Fadhil Jamali: Pendidikan islam adalah proses yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang baik dan yang mengangkat derajat kemanusiaannya, sesuai kemampuan dasar (fithrah) dan kemampuan ajarannya (pengaruh luar). (jamali,21)”.[16]
Hasil Konferensi Internasional Pendidikan islam: Pendidikan Islam ditunjukan untuk mencapai keseimbangn pertumbuhan dari pribadi manusia secara menyeluruh melalui latihan kejiwaan, akal, pikiran kecerdasan, perasaan dan panca indra. Oleh karena itu pendidikan islam harus mengembangkan seluruh aspek kehidupan manusia baik spiritual, intelektual, imajinasi(fantasi), jasmaniah, keilmuan, bahasa, baik secara individual maupun kelompok, serta mendorong aspek-aspek ke arah kebaikan dan pencapaian kesempurnaan hidup...(Second World Conferense on Muslim Education, 1980).[17]



[1]Ahmad Tafsir, Pendidikan Agama Dalam keluarga (Bandung, PT Remaja Rosdakarya,2017), h.1
[2] “Tauran pelajar masih marak”, Radar Tigaraksa, 24 oktober 2018.
[3]Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada,2009)., h. 66
[4] Departemen Agama Islam, Al-Qur’an dan Terjemah ,(solo, Abyan, 2014 ), h. 420
[5] Http:// Inpasonline.com/Pendidikan-anak-menurut-imam-al-ghazali/

[6]Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam dalam Perspektif Filsafat, (Jakarta,Pendamedia
Group,2014). h. 11
[7] Ibid., h. 13
[8] Ibid., h. 13
[9]Ibid., h.13
[10] Helmawati, Pendidikan keluarga, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya,2014), h. 23
[11] Ibid, h. 33
[12] Muzayyin Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta, PT. Bumi Aksara,2014), h. 141

[13] Departemen Agama Islam, Al-Qur’an dan Terjemah ,(solo, Abyan, 2014 ), h. 560

[14]Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam dalam Perspektif Filsafat, (Jakarta,Pendamedia
Group,2014). h. 11
[15] Ibid., h. 13
[16] Ibid., h. 13
[17]Ibid., h.13